CONTOH ALTERNATIF LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN KARAKTER
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan Standar Proses, pada kegiatan
pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai; dan
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
Contoh alternatif:
a. Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah
kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (contoh nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
c. Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: religius)
d. Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin)
e. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena
sakit atau karena halangan lainnya (contoh
nilai yang ditanamkan: religius, peduli)
f. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
g. Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, santun, peduli)
h. Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan
karakter
i. Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar,
menyampaikan butir karakter yang
hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD
2. KEGIATAN INTI
Sesuai permen 41 tahun 2007 Pembelajatan
melalui 3 tahapan yakni:
a. Eksplorasi (peserta didik
difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan
dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa)
dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa)
1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan
dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari
dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi
guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir
logis, kreatif, kerjasama)
2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling
menghargai, peduli lingkungan)
4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran (contoh nilai
yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan
(contoh nilai yang ditanamkan: mandiri,
kerjasama, kerja keras)
b.
Elaborasi (peserta didik diberi peluang untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui
sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan,
keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam.)
1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugastugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis)
2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling
menghargai, santun)
3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif,
percaya diri, kritis)
4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama,
saling menghargai, tanggung jawab)
5) Memfasilitasi
peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang
ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)
6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai,
mandiri, kerjasama)
7) Memfasilitasi
peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok
(contoh nilai yang ditanamkan: percaya
diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
8) Memfasilitasi
peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk
yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya
diri, saling menghargai,
mandiri, kerjasama)
9) Memfasilitasi
peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan
dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
c. Konfirmasi (peserta
didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan, atau keberterimaan dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa)
1) Memberikan
umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun,
kritis, logis)
2) Memberikan
konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis)
3) Memfasilitasi
peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan)
4)
Memfasilitasi peserta didik untuk
lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan
guru:
a) berfungsi
sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku
dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli,
santun);
b) membantu
menyelesaikan masalah (contoh nilai
yang ditanamkan: peduli);
c)
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi (contoh
nilai yang ditanamkan: kritis);
d)
memberi informasi untuk
bereksplorasi lebih jauh (contoh
nilai yang ditanamkan: cinta ilmu);
dan
e)
memberikan motivasi kepada
peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya
diri).
2. Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a.
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri,
kerjasama, kritis, logis);
b. melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram (contoh nilai
yang ditanamkan: jujur, mengetahui kelebihan dan kekurangan);
c.
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun,
kritis, logis);
d.
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
e. menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan agar internalisasi nilai-nilai terjadi dengan lebih intensif
selama tahap penutup.
a. Selain
simpulan yang terkait dengan aspek pengetahuan, agar peserta didik difasilitasi membuat pelajaran
moral yang berharga yang dipetik dari pengetahuan/keterampilan
dan/atau proses pembelajaran yang telah dilaluinya untuk memperoleh
pengetahuan dan/atau keterampilan pada pelajaran tersebut.
b.
Penilaian tidak
hanya mengukur pencapaian siswa dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi
juga pada perkembangan karakter mereka.
c. Umpan
balik baik yang terkait dengan produk maupun proses, harus
menyangkut baik kompetensi maupun karakter, dan dimulai dengan
aspek-aspek positif yang ditunjukkan
oleh siswa.
d.
Karya-karya siswa dipajang untuk
mengembangkan sikap saling menghargai karya orang lain dan rasa percaya diri.
e. Kegiatan
tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok
diberikan dalam rangka tidak hanya terkait dengan pengembangan kemampuan
intelektual, tetapi juga kepribadian.
f. Berdoa
pada akhir pelajaran.
Faktor lain yang perlu
diperhatikan:
1. Guru harus merupakan seorang model dalam karakter.
Dari awal hingga akhir pelajaran, tutur kata, sikap, dan perbuatan guru harus
merupakan cerminan dari nilainilai karakter yang hendak ditanamkannya.
2. Guru harus memberikan reward kepada siswa yang
menunjukkan karakter yang dikehendaki dan pemberian punishment kepada
mereka yang berperilaku dengan karakter yang tidak dikehendaki. Reward dan punishment yang dimaksud dapat berupa ungkapan verbal dan non verbal, kartu ucapan selamat (misalnya
classroom award)
atau catatan peringatan, dan
sebagainya. Untuk itu guru harus menjadi pengamat yang baik bagi setiap
siswanya selama proses pembelajaran.
3. Hindari mengolok-olok siswa yang
datang terlambat atau menjawab pertanyaan dan/atau berpendapat
kurang tepat/relevan. Pada sejumlah sekolah ada kebiasaan diucapkan
ungkapan Hoo ... oleh
siswa secara serempak saat ada teman mereka yang terlambat dan/atau
menjawab pertanyaan atau bergagasan kurang berterima. Kebiasaan
tersebut harus dijauhi untuk menumbuhkembangkan sikap bertanggung jawab, empati,
kritis, kreatif, inovatif, rasa percaya diri, dan sebagainya.
4. Guru memberi umpan balik dan/atau
penilaian kepada siswa, guru harus mulai dari aspek-aspek positif atau
sisi-sisi yang telah kuat/baik pada pendapat, karya, dan/atau sikap siswa.
5. Guru menunjukkan kekurangan-kekurangannya dengan ‘hati’. Dengan
cara ini sikap-sikap
saling menghargai dan menghormati, kritis, kreatif, percaya diri, santun, dan
sebagainya akan tumbuh subur.
“Tentang Pendidikan” http://akhmadsudrajat.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar